Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia (UI)
Ari Junaedi mempertanyakan adanya dukungan guru besar emeritus kepada
Letjen (Purn) Prabowo Subianto calon presiden partai Gerindra karena
sebagai pendidik harus berpijak pada independensi dan cara pandang luas.
"Kalau seorang guru besar atau profesor yang mempunyai keilmuan yang
luar biasa tentu dia harus jujur capres mana yang akan di dukung
tentunya mempunyai penilaian yang komplit," ujar Ari Junaedi saat
dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Universitas Indonesia pernah mengadakan penelitian yang
sama dan semua calon presiden diberi skor, justru yang mempunyai skor
tertinggi adalah Jusuf Kalla dan nomor dua itu Joko Widodo, sedangkan
Prabowo Subianto itu berada di luar lima besar.
"Saya condong pada kalau penelitian yang jujur itu kepemimpinan ,
track record, prestasi, visi, misi, itu harus lebih menyeluruh," kata
dia.
Malahan, lanjutnya, dirinya menduga bahwa dukungan guru besar tersebut itu bersifat transaksional, tentu ada maunya mereka ini.
"Jadi saya tidak melihat ada dukungan murni dari guru besar ini.
Tentu pasti ada udang dibalik batu, kalau guru besar yang benar-benar
sebagai insan cendekia mereka harus memberikan penilaian yang objektif
jadi nanti mungkin akan ada lagi guru besar mendukung Rhoma Irama," ujar
dia.
Ia menambahkan kalau insan cendekia jadi alat politik lalu apa bedanya mereka dengan politisi.
sebanyak 300 guru besar emeritus/ non-PNS dan 200
cendekiawan seluruh Indonesia pada Rabu mendeklarasikan dukungannya
terhadap Letjen (Purn) Prabowo Subianto sebagai calon presiden dari
partai Gerindra.
Salah satu deklarator mantan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung
Prof Dr Yuyun Wirasasmita mengatakan Indonesia butuh kepemimpinan yang
inovatif dan kreatif, memiliki keyakinan akan ideologi Pancasila, yang
dapat terus memelihara Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Para guru besar dan cendikiawan itu menyampaikan aspirasinya untuk
mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, mandiri dan berkeadilan.
Deklarator dalam penyampaian aspirasi dan dukungan kepada Prabowo
Subianto antara lain mantan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung. Prof
Dr Yuyun Wirasasmita, mantan Ketua Forum Rektor periode 2013 Prof Dr
Laode Masihu Kamaludin, Dr Marwah Daud Ibrahim, Rektor Universitas Hamka
Prof Dr Suyatno.
Lalu, mantan Rektor Unisba Prof Dr Endang Saefullah, Guru Besar
Universitas Widiyatama Prof. Dr. Karhi Nisjar Sardjudin, mantan Rektor
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hidayat Salim, Guru Besar Emeritus
UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Ahmad Sutarmadi, mantan Rektor
Universitas Haluleo Kendari Prof. Dr. Ir. Mahmud Hamundu, Guru Besar
Universitas Padjajaran Bandung Prof. Dr. Taty Yusron dan Guru Besar
Universitas Pancasila Prof. Ir. Antonius Anton.
Post a Comment